Bagi teman-teman,
adik dan kerabat sekalian yang mungkin lagi menulis sebuah karya
ilmiahterkadang kita salah mengetik atau menulis kata 'di-' dan
'ke-'.kadang juga kita binggung saat kapan kata 'di-' dan 'ke-'
digunakan.
Nah, sekarang pertanyaannya adalah : Kapan kita harus menyambung atau memisah ‘di-’ dan ‘ke-’?
Jawabannya adalah tergantung dari kedudukan ‘di-’ dan ‘ke-’ pada kalimat tersebut. :DCoba anda perhatikan contoh berikut:
PENGGUNAAN 'di-'
"Pertama" Penulisan 'di-' sebagai awalan atau imbuhan dengan disabung kata selanjutnya.
"Kedua" Penulisan 'di-' sebagai awalan atau imbuhan dengan dipisahkan kata selanjutnya.
- diantara –> di antara
- diakhir –> di akhir
- diatas –> di atas
- diawal –> di awal
- dibagian –> di bagian
- dibawah –> di bawah
- dibelakang –> di belakang
- dibagian –> di bagian
- didalam –> di dalam
- didekat –> di dekat
- dihadapan –> di hadapan
- didepan –> di depan
- dijalan –> di jalan
- dikanan –> di kanan
- dikiri –> di kiri
- diluar –> di luar
- dimana –> di mana
- dimuka –> di muka
- dipusat –> di pusat
- dirumah –> di rumah
- disaat –> di saat
- disana –> di sana
- disebelah –> di sebelah
- diseberang –> di seberang
- disekeliling –> di sekeliling
- disekitar –> di sekitar
- diseluruh –> di seluruh
- disisi –> di sisi
- disini –> di sini
- disitu –> di situ
- ditanah –> di tanah
- ditempat –> di tempat
- ditengah –> di tengah
- ditengah-tengah –> di tengah-tengah
- ditepi –> di tepi
- ditiap –> di tiap
- ditiap-tiap –> di tiap-tiap
note tulisan 'miring' adalah penggunaan kata 'di-' yang salah, sementara tulisan 'tebal' adalah penggunaan kata 'di-' yang benar
Ada
beberapa yang memiliki arti berbeda juka ditulis terpisah. Dan
kata-kata ini khusus untuk kata dasar yang dapat berfungsi sebagai kata
benda (penunjuk tempat) sekaligus kata kerja.
Berikut contohnya :- Dibalik = bentuk pasif dari Membalik
- Di balik = di bagian sebaliknya
- Dikarantina = bentuk pasif dari Mengarantina
- Di karantina = di (tempat) karantina
- Disalib = bentuk pasif dari Menyalib
- Di salib = di (atas) salib
- dan lain-lain,
"Pertama" Penulisan 'ke-' sebagai awalan atau imbuhan dengan disabung kata selanjutnya.
"Kedua" Penulisan 'ke-' sebagai awalan atau imbuhan dengan dipisahkan kata selanjutnya.
- keatas –> ke atas
- kebawah –> ke bawah
- kebelakang –> ke belakang
- kedalam –> ke dalam
- kedepan –> ke depan
- kehadapan –> ke hadapan
- kekanan –> ke kanan
- kekiri –> ke kiri
- kemana –> ke mana
- kesana –> ke sana
- kesamping –> ke samping
- ketempat –> ke tempat
note tulisan 'miring' adalah penggunaan kata 'di-' yang salah, sementara tulisan 'tebal' adalah penggunaan kata 'di-' yang benarSedangkan untuk penulisan ‘ke-’ yang digabung dengan kata lain adalah
- kepada, kemari, dan keluar (sebagai lawan kata “masuk”, untuk lawan kata “ke dalam”, penulisan harus dipisah, “ke luar”).
- “kemeja” (baju), yang artinya berbeda dari “ke meja”
- Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan ‘ke-’ (kedua anak ini, kelima buku itu)
- Untuk menunjuk pada suatu bilangan kardinal, gunakan kata depan ‘ke’ (anak ke-2, buku ke-5)
- Beberapa kata dapat diberi konfiks “dike-kan”, misalnya “depan”->”dikedepankan”, “mana”->”dikemanakan”, “samping”->”dikesampingkan”, atau konfiks “ke-an”, misalnya “dalam”->”kedalam, kedalaman”
[RANGKUMAN] Singkatnya penggunaan ‘di-’ dan ‘ke-’ dapat dilihat dari penggunaan konteks kata. Jika kata setelahnya menunjukkan tempat, maka penggunaan penggunaan ‘di-’ dan ‘ke-’ dipisah.
1 comments:
bagaimana jika 'ke' digunakan untuk menunjuk benda?
misalnya kedua anaknya atau ke dua anaknya?
terima kasih sebelumnya ^^
Posting Komentar